Mengajak si Buah Hati ke Bengkel

seorang anak yang ikut mengutak-ngatik motor

Beritaline.wordpress.com – Biasanya di hari libur sebagian pemilik kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat secara berkala berkunjung ke bengkel. Hal tersebut mereka lakukan untuk merawat kendaraan milik mereka, lantas ketika si kecil ingin ikut ke bengkel apa yang … Baca lebih lanjut

Demi Kemajuan PAUD, Masjid Bisa Digunakan Sebagai Tempat Pendidikan

Ilustrasi Masjid

Beritaline.wordpress.com – Demi kemajuan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menjalin kerjasama. Hal tersebut dilakukan guna mengembangkan mutu dan mengembangkan kemitraan. “Dengan menyelenggarakan PAUD di masjid, maka kita akan membentuk attitude, skill dan knowledge anak-anak … Baca lebih lanjut

Hore! Kisi-kisi soal UN 2013 Dapat di Akses Melalui Website.

PESERTA UN

Beritaline.wordpress.com – Badan Standarisasi Nasional Pendidikan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan rencananya akan memberikan kisi-kisi soal UN 2013 yang akan di sosialisasikan dalam minggu-minggu ini.”Benar, sudah akan disosialisasikan. Kami inginkan secepatnya. Paling tidak minggu depan sudah bisa sosialisasi,” kata Kepala … Baca lebih lanjut

Antisipasi Tawuran Ratusan Pelajar SMA dan SMK Lakukan Ikrar Perdamaian

Beritaline.Wordpress.com – Para siswa yang mewakili 200 sekolah SMA dan SMK se Jakarta Barat mendeklarasikan “ Tawuran No, Prestasi Yes“ dalam acara Ikrar Pelajar Jakarta Barat tersebut digelar di Ruang M.Husni Thamrin gedung B kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (7/11).

Ikrar yang diikuti 400 siswa SMA dan SMK se Jakarta Barat itu diawali dengan tayangan rekaman video terjadinya aksi tawuran antar pelajar di ibukota termasuk yang terjadi di wilayah Jakarta Barat dan pengarahan yang disampaikan Kapten Inf. Michael Arbol Danramil Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Kebulatan tekad yang diikrarkan pelajar Jakarta Barat itu menyatakan :” Kami pelajar Jakarta Barat berikrar : 1. Menolak dengan tegas segala bentuk kekerasan yang dapat menghancurkan moral bangsa. 2. Menjunjung tinggi perdamaian, dengan membangun jaringan komunikasi dan silaturahim antar pelajar . 3. Menjauhi narkoba, memerangi pornografi dan menjaga kebersihan kota Jakarta”

Walikota Jakarta H. Burhanuddin dalam pengarahannya menyatakan prihatian meningkatnya tawuran di wilayah DKI Jakarta. Mewabahnya tawuran bukan hanya di Jakarta tapi juga ada di luar Jakarta. Kita harus bersama-sama meningkatkan langkah persuasif untuk mencegah terjadinya aksi tawuarn agar anak-anak kita menjadi anak-anak masa depan Indonesia. “Agar Indonesia memiliki generasi muda masa depan yang baik dan SDM yang mampu berdaya saing dengan bangsa lain,” ujarnya.

Walikota juga mengajak kalangan pelajar untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan karena banyak kelakuan warga Jakarta yang tidak peduli dengan lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, memasang atau menempel iklan-iklan sedot wc, cuci sofa , service ini itu di tiang-tiang listrik, tembok dan lainnya.” Padahal ada Perda 11 tahun 1980 tentang ketertiban umum,” kata Walikota.

Dandim 0503 Jakarta Barat, Letkol Inf. Suwarno mengajak kalangan pelajar di Jakarta Barat berprestasi seperti pelajar SMK Solo dengan mobil SMKnya yang dapat mengantarkan Walikota Solo Jokowi menjadi Gubernur DKI. ” Jadikan slogan pelajar pintar adalah pelajar tak tawuran,” kata Dandim.

Kasatbimas Polres Jakarta Barat, Suradi mengajak pelajar untuk turut serta menjaga ketertiban ibukota. Kalau ingin jadi jagoan di markas bukan di jalanan. Tingkatkan kegiatan olahraga tapi jangan jadi petarung di jalanan tidak ada artinya karena yang menang dan kalah sama saja. Yang kalah bisa meninggal dunia dan yang hidup bisa tersangut perkara, ujarnya.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Barat, Slamet Widodo mengatakan kegiatan tersebut diikuti 1000 orang terdiri dari 400 pelajar yang mewakili 200 SMA dan SMK di Jakarta Barat dan 600 lainnya terdiri dari para Kepala Sekolah, guru pembimbing, orangtua murid dan undangan.

Acara itu dihadiri juga Asisten Intel Kejari Jakarta Barat mewakili Kakejari Jakarta Barat, Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Pemkot Administrasi Jakarta Barat, Darma Sembirng, para Kepala Suku Dinas, Kantor, Bagian, Camat dan undangan lainnya. (HW)

Sekolah di Pagar Ahli Waris, Murid SD 01 dan 02 Kembangan Resah

Beritaline.Wordpress.com – Para siswa SDN 01 pagi dan 2 Petang Kembangan Utara jakarta Barat resah karena terancam tak bisa mengikuti kegiatan belajar. Pasalnya sekolah mereka harus dikosongkan dan dipagar oleh warga yang mengaku ahli waris pemilik tanah sekolahan.

”Kami bingung sengketa ini tidak kunjung selesai dari tahun ketahun,” keluh Marwan, ketika mengantar anaknya ke sekolah, Senin pagi (22/10)

Ketika ratusan murid dan walimurid sampai di halaman sekolah, mereka terkejut karena pagar seng berkarat sudah terpasang di halaman sekolah, lebih mengejutkan lagi adanya Surat Pembatalan Hibah yang difoto kopi selebar koran,dipampangkan dihalaman sekolah.

Pembatalan hibah itu berisi bahwa ahli waris tidak lagi menuntut gantirugi karena Pemprov selalu menjanji janjikan dari tahun ketahun.

”Hasil keputusan para ahli waris membatalkan hibah dan meminta Pemprov DKI jakarta segera mengosongkan lahan itu atau memuindahkan gedung sekolah berlantai tiga dari tanah ini.”jelas Azis,mewakili ahli waris.

Tindakan para ahli waris menurut Azis merupakan langkah yang berat, tapi karena prosesi gantirugi sudah berjalan sejak tahun 2005 tak ada penyelasaian terpaksa dilakukan.

”Dari ahli waris yang rencana mau menunaikan ibadah haji, sampai meninggal dunia ternyata gantirugi itu tidak cair juga.” keluhnya.

Hibah yang diberikan dari orangtua Azis, Amar bin Djamain tahun 1974 untuk pembangan SDN tersebut seluas 1.500M2 dari luas tanahnya 1.944M2. Namun pemprov DKI Jakarta menyertifikatkan seluruhnya 1.944M2. Sehingga ada kelebihan 444M2, kelebihan inilah yang dituntut ahli waris.

Pewaris, Amar bin Djamain menghibahkan tanahnya dengan memberi dua persyaratan kepada Pemprov DKI Jakarta. Syarat pertama semua keturunan pewaris Amar bin Djamain diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), persyaratan kedua mengganti kelebihan tanah.

Tapi kenyatannya keturunan Amar bin Djamian, hanya seorang yang diangkat menjadi PNS (penjaga sekolah).

”Kalau dari isi persyaratan itu, semua keturunan pewaris secara turun temurun harus menjadi PNS,bisa puluhan bahkan sampai cucu,cicit buyut. Tapi kami hanya mempermasalahkan gantirugi kelebihan tanah yang 444M2.” ujarnya.

Kelebihan tanah ahli waris ini berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian, seperti surat yang dikeluakan Kelurahan Kembangan Selatan tgl.13 Januari 2011.Berdasarkan catatan leter C di Kembangan Selatan dari luas tanah 3.040M2, dialihkan kepihak lain 794M2 dan dihibahkan untuk sekolah 1.500M2, berarti masih ada kelebihan 746M2. tetapi yang dituntut ahli waris hanya 444M2.

“Tapi inipun tidak dipenuhi. Apakah salah kalau kami memagar halaman sekolah itu yang juga masih hak kami.” tanyanya.

Azis mengakui, proses tuntutan ahli waris ini tidak adanya perhatian dari anggota DPRD DKI Jakarta.

”Selama ini tidak pernah ada perhatian, apalagi sampai turun meninjau sekolah dan menghubungi ahli waris. DPRD DKI tidak hanya duduk dimeja, tapi juga menghapus anggaran yang diusulkan,sebenarnya ini dosa DPRD DKI.” ujar Azis

Kepala Sudin Penduidikan Dasar Jakarta Barat, Hj.Delly Inderayati, pihaknya sudah dua kali mengusulkan anggaran untuk gantirugi yang dituntut ahli waris setelah sesuai hasil keputusan rapat ditingkat provinsi.

”Tapi kenyataannya saat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang diusulkan, tidak muncul lagi,meskipun kamui lebih menitikan beratkan pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), tapi tetap kami ikut mendorong usulan itu” kata Hj.Delly. (HW)